Lara Insani Taqwim Abu____Abu: 03/07/11 - 10/07/11

Selasa, 05 Juli 2011

Curahan Hati Seorang Pejalan

Assalammu'alaikum sahabat,
Dhuha yang lumayan dingin untuk daerah yang trbiasa panas saat ini, hatiku tergerak untuk mencoba merangkai kata-kata ini, sejenak aku berfikir apa yang hendak kan ku tulis.. *bingung*hening*

Setelah mengingat-ingat, rasa nya lebih mudah untuk menuliskan apa yang kita rasakan saat ini..

Oke saya mulai.

Berkaca pada sebuah lirik dari opick, tombo ati. Salah satu perkara nya adalah 'Berkumpulah dengan orang-orang SHOLEH'.

Ya, mungkin dri sedikit kata-kata diatas sudah terbayang oleh sobat ada apa dengan hati dan iman ini.. Bak kata Ustadz Salim A.fillah 'yang salah bukan ukhwah kta,hanya saja iman kta lah yg sudah rombeng', yah begitu lah kira-kira..

Sebelum nya ana perkenalkan bahwa ana adalah salah satu pengurus tingkat lanjut dalam sebuah organisasi Islam di daerah saya. ASSALAM SUMBAR. Assosiasi Pelajar Islam Sumatra Barat.

Kisah iman ku dimulai, mempunyai sebuah masalah, apalagi dengan saudara satu darah, Islam, sangat paling tidak saya senangi, sangat paling saya benci.. Apalagi dengan guru di Lingkaran saya, itu sungguh menyedihkan, bagai luka yang tersiram cuka.. Perih tak tanggung-tanggung. Masalah nya mungkin dapat dikatakan 'sepele' tapi berlawanan dengan iman yang masih gampang goyah ini..
Berawal dari masalah dengan 'ummi' tersebut.
(guru itu bisa jadi ummi,adik,kakak,sahabat, tapi disini saya memanggilnya ummi).
Setiap pertemuan dalam organisasi saya tadi waktu per waktu, hari per hari mulai tidak lagi saya muncul ke peredaran-ummi itu satu organisasi dgn saya-.
Sungguh sejak saat itu interaksi dengan sahabat2, senior2 sholeh dan sholehah pun berkurang..
Saya jadi teringat kata seseorg, 'jika kita tidak bergolongan dengan kebaikan maka kita akan bergolongan dengan keburukan'. Benar sudah kata sahabat saya ini, detik per detik interaksi dengan sahabat2 'awam' menjadi sangat sering. Kata orang, 'MEMBAUR TIDAK BERARTI MELEBUR', sangat saya usahakan tidak melebur, tpi apalah daya diri, berkurang nya Asupan rohani menjadi sisi keringnya hati ini..

Yaaaa sudaaaahlaaaaaaa... Tak kuat lagi rasanya hidup kekeringan iman. Saya ingin kembali seperti dulu, seperti saya yang energik dahulu..

Kembali dalam lingkaran(meski sampai skrg belum juga). Kembali merapatkan diri dalam barisan dakwah jamaah..
Kembali duduk memecahkan persoalan2 ummat..
Kembali merajut ukhwah dalam indahnya balutan Islam dan Iman..

Teruntuk ummi, maafkan dinda.

Yang khilaf kecewa tak menentu ini..
Tak layak kiranya diri ini berlaku seperti ini..
Maaf kan ummi..

'Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang kokok' As.saff :4.


PADANG. 5 Juli 2011.

Dalam dhuha yang penuh kedamaian.
Dalam hati yang mencari kecerahan.

Minggu, 03 Juli 2011

Israel Akui Ambil Organ Tubuh Warga Palestina Tanpa Izin





Israel mengakui bahwa para ahli patologi telah mengambil organ-organ dari warga Palestina dan lainnya yang telah meninggal. Pengambilan organ itu tanpa persetujuan dari keluarga mereka.

Namun praktek tersebut berakhir pada tahun 1990-an. Pengakuan itu disampaikan Dr Yehuda Hiss, mantan kepala institut forensik Abu Kabir di dekat Tel Aviv, Israel.
Pengakuan itu muncul menyusul pemberitaan surat kabar Swedia, Aftonbladet, bahwa Israel membunuh rakyat Palestina untuk mengambil organ-organ tubuh mereka. Berita tersebut telah dibantah Israel.
Namun fakta mengejutkan muncul dari wawancara yang dilakukan tahun 2000 oleh seorang akademisi AS, Nancy Sheppard-Hughe, profesor anthropologi di University of California-Berkeley. Wawancara tersebut dirilis di tengah bersitegangnya Israel dan Swedia atas pemberitaan harian Aftonbladet tersebut.
Stasiun televisi Channel 2 TV memberitakan, pada tahun 1990-an para spesialis di institut Abu Kabir mengambil kornea mata, kulit, katup jantung dan tulang-tulang dari jasad-jasad prajurit Israel, warga Israel, warga Palestina dan para pekerja asing. Dan pengambilan organ itu kerap kali tanpa izin dari keluarga mereka.
Pada stasiun TV tersebut, militer Israel mengkonfirmasi terjadinya praktek tersebut. Namun ditambahkan: “Aktivitas ini berakhir satu dekade lalu dan tidak terjadi lagi.”
Dikatakan Hiss: “Kami mulai mengambil kornea… Tak ada izin yang diminta dari keluarga,”
Namun tak ada bukti bahwa Israel telah membunuh rakyat Palestina untuk diambil organ-organ mereka, seperti yang diberitakan Aftonbladet. Media Swedia itu mengutip warga Palestina yang mengatakan para pria muda dari Tepi Barat dan Jalur Gaza ditahan pasukan Israel dan tubuh mereka dikembalikan ke keluarga dengan kondisi adanya organ yang hilang.
Atas pemberitaan itu, pemerintah Israel telah mendesak pemerintah Swedia untuk mengecam artikel Aftonbladet tersebut. Namun Swedia menolak dengan alasan akan melanggar kebebasan berbicara di negeri itu.

Allahu Akbar! Bocah Akhirnya Selamat! Padahal Hidungnya tertancap Sumpit Tembus Hingga Otak Depan





Berhati-hatilah saat membiarkan anak bermain dengan sumpit. Seorang bocah usia 14 bulan di China harus melakukan operasi bedah saraf karena sebuah sumpit yang masuk ke hidungnya tembus hingga ke dalam otak bagian depan.Bocah Li Jingchao yang berasal dari provinsi Shandong, di timur China saat ini masih dirawat di Bo Ai Hospital, Beijing akibat infeksi yang disebabkan sumpit yang tertancap di hidungnya dan tembus sepanjang 4 milimeter ke otak bagian depan.
“Semuanya berawal ketika Jingchao sedang bermain sumpit. Saat itu ibunya sedang mencuci piring di dapur. Saat itu pula Jingchao terjatuh dan sumpit tertancap ke hidungnya,” kata Chen Yawei, perwakilan dari Bo Ai Hospital. Sumpit besar tersebut masuk ke otak Jingchao melalui hidung.
Berhubung rumah sakit setempat tidak memiliki teknologi yang cukup aman untuk mengangkat sumpit dari otaknya, sang ibu terpaksa menempuh perjalanan 10 jam ke Beijing dengan menggunakan mobil, sesaat setelah terjadi kecelakaan tersebut pada anaknya.
Menurut laporan yang didapat dari pihak rumah sakit, Jingchao tiba di rumah sakit dalam kondisi demam tinggi dan detak jantung yang tidak teratur. Para dokter langsung menyiapkan operasi bedah saraf untuk mengeluarkan sumpit yang tembus hingga kepalanya itu.
Para dokter memprediksi, jika sumpit yang masuk ke otak sepanjang 4 milimeter di otak Jingchao tidak berhasil dikeluarkan, maka akan terjadi pendarahan hebat dan kelumpuhan otak bahkan kematian.
“Untungnya pengangkatan sumpit itu hanya menimbulkan pendarahan kecil dan ia hanya mengalami infeksi ringan saja,” kata Chen.
Chen menuturkan bahwa ahli bedah saraf yang menangani Jingchao sangat ahli dalam melakukan operasi dan sudah sering menangani kasus kemasukan sumpit di mata, dahi atau leher.
Jingchao diharapkan bisa segera keluar dari rumah sakit sekitar seminggu lagi.