Lara Insani Taqwim Abu____Abu: Bukan, Bukannya Tidak Tahu…

Kamis, 08 September 2011

Bukan, Bukannya Tidak Tahu…


Jam 4 tepat alarm berbunyi mengusik mimpi semuku tentang dunia yang semu. Aku terlonjak kaget dari tempat tidur sontak mematikan alarm hp. Kemudian aku menyalakan saklar lampu sehingga semua yang awalnya tidak terlihat menjadi jelas. Hari ini aku berencana untuk tahajud. Jam4 kurasa belum telat dan waktu yang tepat untuk bangun karena sudah mendekati subuh.
Tapi pada kenyataannya semua pernyataan tentang tahajud itu bagiku hanyalah klise.  Jam4 itu aku bangun tapi aku memilih tidur lagi karena serangan kantuk yang menganggu. Bukan, bukannya aku tidak tahu kalau adzan subuh berkumandang sebentar lagi dan aku tidak punya banyak waktu untuk melaksanakan tahajud. Tapi aku sengaja mengabaikannya karena memilih mengikuti nafsu kantukku.
Aku kembali bangun saat shalat subuh dan tidur lagi setelahnya. Bukan, bukannya aku tidak tahu pagi adalah waktu terbaik untuk segala aktivitas tapi aku sengaja mengabaikannya karena memilih mengikuti nafsu kantukku.
Begitu pun saat zuhur, aku kembali menunda-nunda. Bukan, bukannya aku menunda karena tidak mendengar adzan tapi aku sengaja mengabaikannya karena memilih menyelesaikan tugas (tentunya dengan sejuta angan-angan duniawi).
Saat pulang aku melihat pengemis depan masjid, mengulurkan tangannya ke arahku. Aku jadi berpikir pastilah alasannya meminta-minta sama denganku. Bukan, bukan karena dia tidak tahu tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah tetapi dia sengaja mengabaikannya karena prasangka susah cari kerja.
Mungkin jika ada yang punya pacar akan berpikir sama. Bukan, bukan karena tidak tahu ada larangan mendekati zina (zina mata, hati ato pikiran tentunya) tetapi lebih memilih untuk mengabaikannya karena rasa cinta dan prasangka bahwa diri dapat menjaga.
Atau seorang pencuri pun akan berpikir sama. Bukan, bukan karena tidak tahu mencuri adalah perbuatan buruk yang dibenci sang Pencipta maupun ciptaanNya tetapi lebih memilih untuk mengabaikannya karena prasangka tidak bisa makan jika tidak mencuri atau prasangka bahwa Dia tidak akan membuka jalan lain.
Seringkali semua orang punya alasan yang sama untuk menunda. Bukan, bukan karena tidak tahu tapi karena kita lebih cenderung mengabaikannya dan mengikuti hawa nafsu dan prasangka.
Padahal…
Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan-Ku (Shood Ayat 26)
Jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa… (Al Hujurot Ayat 12)
Janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada-Ku, lalu Aku menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri (Al Hasyr Ayat 19)
Dan mungkin alasan Allah pun tidak jauh-jauh dari itu. Bukan, bukan karena Dia tidak tahu kita adalah hambaNya tapi Dia memilih mengabaikan kita karena kita sering mengabaikan ayat-ayatNya.
Ya Allah, perbaikilah kami, perbaikilah hati kami. Jangan sesatkan kami. Jangan Engkau abaikan kami di akhirat kelak. Peliharalah kami dari api neraka.
Ya Allah, dekatkanlah hati kami kepadaMu, dekatkanlah tingkah laku kami kepadaMu. Dekatkanlah diri kami kepadaMu. Ampunilah segala dosa kami ya Allah, ya Rabbal’alamiiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar