Lara Insani Taqwim Abu____Abu: What Generation next?

Minggu, 15 Januari 2012

What Generation next?



Generasi muda adalah generasi rahasia kehidupan  dan sumber mata air kebangkitan . Kita mendengar yang ikut olimpiade itu siapa? , yang menjadi pemain bola terbaik dunia itu siapa? Penemu barang-barang teknologi itu siapa? Siapa lagi kalo bukan PEMUDA, saya  berkeyakinan  dan sejarah membuktikan  bahwa satu pelopor pemuda saja dapat membangun bangsa jika memiliki karakter kepeloporan yang benar seperti Antum (Aamiin), Pemuda adalah pahlawan, pahlawan yang bisa membuat karya di mata Air peradaban ini, maka dari itu  mari kita persiapkan untuk “merebut piala kepahlawanan” . “Siapakah yang akan merebutnya? Mereka yang selalu muncul di saat-sat sulit, atau Allah sengaja untuk pilh mereka di tengah situasi yang sulit mereka bukanlah orang suci dari langit yang di turunkan ke bumi untuk menyelesaikan persoalan anusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali nke langit. Pahlawan adalah orang-orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mereka tidak harus di catat dalam buku sejarah, Atau di makamkan di makam pahlawan. Mereka juga melakukan kesalahan dan dosa, mereka hanya manusia biasa yang berusaha memaksimalkan seluruh kemampuann mereka untuk memberikan terbaik bagi orang-orang di sekeliling mereka, mereka merakit kerja-kerja kecil untuk menjadi sebuah gunung, mereka orang biasa yang melakukan kerja-kerja besar.  Merekaorang yang sangat tulus karna mereka tidak minta untuk di kagumi. Tapi untuk di teladani So.. siapakah itu? Jangan anda cari jauh-jauh  mereka sudah ada disini kok. Mereka lahir dan besar di negri ini. Merka adalah AKU, KAU dan KITA semua.
Sekarang untuk kita yang Muda-muda jangan pernah takut, malu untuk menentukan pilihan kita mari kita dekati, berteman dengan Rohis-Rohis yang ada di sekolah, Remaja masjid, De-el-el. “Tahukah Anda?? dari sekian banyak untuk meraih surga salah satunya adalah dengan jalan Da’wah, karena Tempat yang kekal itu nantinya ada dua SURGA or NERAKA dan jalan di dunia ini pun hanya ada dua, jalan Allah (sabilillah) atau jalan syetan (sabilith thoghut). Ada dua pilihan : fujur atau Taqwa. Jangan sampai terlambat. Kita harus menentukan pilihan itu dan Tetapkan pilihan itu. Hati2  kalo pilihan terbaik kita diambil orang lain, kemudian digusur lalu masuk kubur padahal kita belum memberdayakan umur dengan amal da’wah dan syukur?
Ya Jelas, sangat mudah bagi Allah untuk menghidupkan kita apalagi kalau hanya mematikan kita. Sangat mudah. Mudah sekali bagi Allah menggusur kita dengan umat yang imannya lebih subur, hatinya lebih bersyukur dan amalannya lebih makmur.
Sesungguhnya bangsa ini dilingkupi oleh situasi sebagaimana yang ada sekarang ini kita tidak patut untuk bersantai ria dan berkhayal belaka. Ia harus menyiapkan dirinya untuk memikul beban perjuangan berat di perjalanan panjang, untuk menghadapi pertempuran antara yang Haq  dan batil; Tidak ada bekal kecuali hati yang sarat iman, hasrat yang kuat dan kemauan yang keras, sikap murah hati dan kesediaan berkorban. Tanpa itu bangsa ini akan hancur Meskipun situasi yang kita hadapi demikian pelik dan berat. Mari berkarya karna Hidup tidak mengenal siaran tunda. Karenanya, yang penting  tentu bukan kapan kita mati, tapi bagaimna kita mati, iya ‘kan? Sebab mati itu pasti, maka mencari kematian terbaik itulah pilihan. Mari kita persiapkan dengan amalan Da’wah. 
“ Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengejakan aml yang shalih, dan berkata : “ sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri” ( Q.s. Fushilat 41:32).
Jangn sampai berakhir umur kita tanpa menyumbangkan sedikitpu, apa pun dari diri kita untuk da’wah, baik itu kontribusi dalam bentuk Pemikiran, harta,Ilmu, jiwa dan waktu..mari segera lakukan untuk meukarkannya dengan Surga, sebelum terlambat sobat.
Sumber inspirasi
( Hasan al-banna, Risalah Pergerakan edisi 2)
(Solikhin Abu Izzudin, Quantum Tarbiyah)
 Anis Mata, Mencari Pahlawan Insonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar