

Hal ini disebabkan dalam diri para ikhwan telah tertanam suatu keinginan dan impian bahwa calon istri mereka kelak adalah yang seperti itu. Bahkan diantara mereka ada yang berangan-angan terlampau jauh, karena melihat ikhwan lain yang sudah menikah dan kelihatan begitu mesra saat saling bertemu, saat bercanda atau saat keduanya berboncengan diatas kuda tunggangan beroda dua. (hmm..siapa yang nggak kepingin…??). Mereka, para ikhwan, ternyata punya kebiasaan baru yaitu melakukan identifikasi calon istri apabila berpapasan dengan akhwat (hehehe…ketahuan deh), sehingga akhwat yang jilbaber itu begitu menarik bagi para ikhwan.
Sejujurnya para akhwat jilbaber itu menarik dan membuat mata ingin melirik bagi semua laki-laki normal tentunya (yang nggak normal jangan tersungging) sebejat dan senyebelin apapun dia. Cuma yang membedakan, para ikhwan itu punya raja’ (harapan) sedangkan yang selain mereka kecil sekali harapan untuk bisa bersanding dengan para akhwat itu. Tapi sekali lagi, honestlymereka tetap menarik bagi siapa saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar